Media sosial heboh dengan cerita unik tentang sebuah warung bakso di kawasan perkotaan yang disebut-sebut menjadi titik kumpul hoki
bagi pemain Mahjong Ways 2. Alasannya, beberapa pelanggan yang nongkrong di warung tersebut mengaku lebih sering mendapat free spin atau kemenangan setelah bermain di sana.
Kabar ini muncul setelah seorang pelanggan warung bakso mengunggah video di media sosial. Dalam videonya, ia mengaku mendapat keberuntungan setelah bermain Mahjong Ways 2 sambil nongkrong di warung tersebut. Video itu menjadi viral karena diberi judul sensasional tentang feng shui hoki
yang diyakini membuat peruntungan meningkat.
Warganet pun terbelah. Sebagian ikut penasaran dan datang ke warung itu untuk merasakan sensasinya, sementara yang lain menganggap cerita ini hanya hiburan dan bagian dari budaya populer yang tidak perlu dipercaya secara serius.
Pakar sosiologi berpendapat bahwa fenomena ini memperlihatkan bagaimana mitos atau cerita mistis sering dikaitkan dengan aktivitas sehari-hari, termasuk dalam konteks permainan daring. Cerita seperti ini sering menjadi bahan hiburan, candaan, atau sekadar alasan untuk berkumpul bersama teman di lokasi yang dianggap spesial
.
Seorang analis gim daring menjelaskan, Mahjong Ways 2 menggunakan sistem RNG yang memastikan hasil setiap putaran sepenuhnya acak. Lokasi, waktu, atau feng shui tidak memiliki pengaruh apa pun terhadap hasil permainan.
Video pendek dengan cerita unik seperti ini mudah menjadi viral karena memicu rasa penasaran dan mengundang komentar. Algoritme media sosial memperluas jangkauan konten yang ramai dibicarakan, sehingga mitos seperti ini semakin cepat menyebar.
Banyak pemain yang penasaran datang ke warung tersebut untuk mencoba peruntungan, namun sebagian kemudian menyadari bahwa cerita itu hanyalah hiburan belaka. Pakar literasi digital mengingatkan agar publik tidak menaruh ekspektasi berlebihan pada mitos semacam ini.
“Warung Bakso Menjadi Titik Kumpul Karena Fengsui Mahjong Ways 2 Sangat Hoki” adalah cerita viral yang lahir dari kombinasi budaya populer, mitos, dan media sosial. Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut. Cerita ini menjadi pengingat bahwa publik perlu tetap kritis terhadap klaim luar biasa yang beredar di internet.